Pelayanan RSUD Sumbawa Kembali Normal (New Normal)

oleh -238 Dilihat

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (15/06/2020)

Setelah ditetapkannya beberapa petugas medis termasuk dokter spesialis positif covid-19 beberapa waktu yang lalu, pelayanan RSUD Sumbawa sempat terhenti pasalnya hampir seluruh perawat maupun dokter harus dirumahkan untuk menjalani isolasi secara mandiri sambil menunggu hasil swab keluar.

Kini semua itu telah berlalu, RSUD Sumbawa saat ini memasuki era new normal. Pelayanan kembali berjalan optimal. Ratusan tenaga medis yang sempat menjalani isolasi mandiri, semuanya telah kembali bertugas. Begitu juga dengan 4 tenaga medis yang terdiri dari 2 dokter specialis bedah dan 2 orang perawat yang dinyatakan positif covid, sudah sembuh dan mulai masuk kerja. Penanganan operasi bedah dan lainnya, sudah bisa dilayani.

“Syukur Alhamdulillah, sekarang semuanya telah kembali normal. Hasil swab untuk petugas medis yang menjalani karantina mandiri, semuanya negatif begitu juga dengan dua orang dokter spesialis dan dua orang perawat yang sempat dinyatakan positif telah sembuh serta dapat kembali bekerja seperti biasa,” ujar dr. Dede Hasan Basri (Direktur RSUD Sumbawa) saat dikonfirmasi wartawan, Senin (15/06/2020).

Lanjut dr. Dede, memang sebelumnya hampir semua dokter spesialis tidak bisa melayani pasien secara langsung, namun tetap melayani konsultasi secara virtual. Sebagian besar perawat dan bidan diharuskan untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari lebih, sembari menunggu hasil rapid test dan pengambilan sampel swab. Dari semua sampel yang diperiksa, 4 yang positif, selebihnya negatif. Namun sekarang semua sudah negatif dan dapat kembali bekerja, terangnya.

Untuk mewaspadai hal serupa terjadi kembali, RSUD Sumbawa wajibkan tenaga medis maupun pasien terapkan standar pelayanan protocol kesehatan pencegahan covid secara ketat. Hal ini dilakukan untuk melindungi tenaga medis dan pasien dari paparan virus mematikan tersebut.

“Semua pasien yang akan diopname harus melalui satu pintu yaitu Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan wajib di-rapid test. Ini dimaksudkan agar semua pasien yang menjalani opname sudah dalam kondisi clear and clean. Jika dari hasil rapid test dinyatakan reaktif, maka akan ditempatkan di ruang isolasi dan mendapat penanganan khusus dengan status pasien dalam pengawasan (PDP),” jelas dr Dede.

Sementara masyarakat yang berkunjung ke RSUD untuk mendapatkan pelayanan, akan melewati dua kali screening yaitu di pintu masuk utama dan pintu masuk ruangan dokter yang akan memberikan pelayanan. Semua ini diterapkan guna memberikan rasa aman, nyaman dan ketenangan bagi pasien maupun tenaga medis di RSUD Sumbawa. “Intinya kami ingin RSUD Sumbawa bebas dari Covid-19,” tutup dr Dede. (Nuansa/01)