Sumbawa Besar, nuansantb.com- Guna meningkatkan promosi pariwisata di kabupaten Sumbawa, Pemerintah Daerah menggelar berbagai event nasional diantaranya, kejuaraan moto cross yang dilaksanakan di Sirkuit Samota dan event Pacuan Kuda di lapangan Pacuan Kuda Angin Laut Desa Penyaring.
Selain itu event tersebut juga sebagai pendukung kejuaran dunia Moto Cross Grand Prix (MXGP) yang akan berlangsung 24-26 Juni di Sirkuit Samota Sumbawa.
Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, Pemerintah juga melaksanakan Opening Ceremony Samota Horse Racing Festival 2023 di Lapangan Pacuan Kuda Angin Laut, Desa Penyaring, Kabupaten Sumbawa yang dibuka oleh Gubernur NTB diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Minggu (14/05/2023).
Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Drs H Hasan Basri, MM,. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Wakapolres Sumbawa, Perwakilan TNI AD, AU, AL, Perwakilan Bank NTB dan OPD Terkait.
Haji Bass sapaan akrab Sekda Sumbawa, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa, Pacuan Kuda merupakan budaya Tau Tana Samawa yang harus tetap terus dilestarikan.
“Dengan adanya festival ini, harapannya dapat melestarikan budaya yang ada di Kabupaten serta dapat menjadi promosi wisata di Kabupaten Sumbawa,” ujar Sekda.
Lanjut Haji Bass, Peserta dari festival ini bukan hanya dari pulau Sumbawa tapi ada yang Dari luar pulau Sumbawa seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dari Pulau Lombok.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi NTB, H Wirawan Ahmad, S.Si., M.T,. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemprov sangat menyambut baik dan akan selalu mendukung Kegiatan Pacuan kuda ini yang merupakan tradisi dan budaya sumbawa yang masih bertahan.
Ada Dua alasan mengapa Pemerintah Provinsi NTB konsisten mendukung acara Pacuan kuda ini kata Wirawan, pertama alasan sosial bisa menjadi perekat sosial untuk mewujudkan apa yang disebut dengan sinergi sosial, integrasi sosial, dimana kelompok yang berasal dari kalangan yang berbeda bisa bersatu dan berkumpul karena hobi yang sama, dengan tagline “Satu Kuda Sejuta Sahabat”.
Kedua lanjut Wirawan, karena alasan ekonomi. Terlaksana nya pacuan kuda merupakan potret industrialisasi pariwisata yang sederhana, terwujudnya industrialisasi pariwisata asalkan dengan syarat meningkatkan nilai tambah dan bisa menggerakkan sektor lainnya, pungkasnya. (Nuansa/**)
