Terkait Harga Jagung, Ini Hasil Pertemuan Bupati Bersama Bappenas di Jakarta

oleh -113 Dilihat

Sumbawa Besar, Nuansantb.com – Usai bertemu Bappenas, Badan Pangan Nasional dan para pengusaha di Jakarta, Bupati Sumbawa, Ir H Syarafuddin Jarot, MP,. langsung menggelar jumpa Pers di ruang rapat lantai 1 Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (16/05/2025).

Dalam pertemuan yang dihadiri, Pimpinan Komisi II DPRD Sumbawa, Asisten II Setda Sumbawa, Kadis Pertanian, Kadis Kominfotiksandi, Kapolres dan Kepala Bulog Sumbawa, Bupati Haji Jarot memaparkan hasil pertemuan dengan kementerian, Bappenas, Badan Pangan serta pengusaha di Jakarta pada hari Selasa 14 April 2025 kemarin.

Menurut Bupati, para pengusaha di Jawa menyepakati menerima jagung dari sumbawa yang sebelumnya harga pembelian Rp. 5.300/Kg, sepakat mengambil sesuai acuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebagaimana yang dibeli Bulog Rp. 5.500/Kg dengan Kadar Air (KA 14%).

“Para pengusaha swasta telah sepakat akan melakukan pembelian jagung ke NTB sesuai mekanisme dan mengacu pada standar harga pabrik di Jawa. Harga nya sudah disepakati Rp. 5.500 dengan KA 14 namun diminta agar memfasilitasi pengangkutan melalui Tol laut ke Jawa serta tidak ada permainan seperti di truk Fuso dan lainnya,” ujar Bupati.

Dijelaskan Bupati, Bahwa Bulog akan mulai menyerap jagung petani di kabupaten sumbawa dengan Kouta yang tersedia sebanyak 23.000 ton dan untuk NTB sebanyak 78.000 ton dengan KA 14 persen.

“Kouta 23.000 ton ini memang sangat kurang bagi kita di sumbawa, apalagi sebentar lagi akan panen raya yang diperkirakan panen awal sebanyak 504.000 ton dengan perkiraan total panen jagung di Sumbawa untuk tahun 2025 sebanyak 65.000 ton. Untuk itu kami telah meminta tambahan Kouta dan ini sedang dibahas di pusat,” jelas Bupati.

Selain itu, Bupati juga mengatakan bahwa untuk membantu Bulog segera menyerap jagung petani, Gubernur meminta Pemda untuk dapat membantu mencarikan gudang tempat penyimpanan karena ketersediaan gudang milik Bulog saat ini masih penuh dengan jagung tahun 2024 lalu sebanyak 26.000 ton.

“Saat ini gudang Bulog masih penuh dengan jagung tahun 2024 lalu sebanyak 26.000 ton dan Pemda diminta untuk segera membantu mencarikan gudang untuk penyimpanan sambil menunggu dilakukan pelelangan jagung yang masih tersedia,” terang Bupati.

Selain itu, Bupati juga meminta para pengusaha mitra swasta agar dapat membeli jagung petani sesuai dengan HPP dan KA, minimal dengan harga tidak boleh kurang dari Rp. 4.500/Kg dan Bulog akan menerima dengan harga Rp. 5.500/Kg KA 14 persen.

“Ini juga sudah menjadi ketentuan hasil rapat dengan Gubernur dan Bupati di 10 kabupaten kota di NTB dan meminta agar petani tidak memanen jagungnya kurang dari usia 115 hari. Itu untuk jangka pendek dan untuk jangka panjang kita sudah mengusulkan membangun gudang besar tersendiri di sumbawa,” ungkap Bupati.

Sementara untuk memudahkan kelancaran distribusi pengangkutan dan pengiriman jagung ke pulau Jawa dengan menggunakan tol laut akan bekerjasama dengan Pelindo serta kepolisian untuk pengawalan.

Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi mengungkapkan bahwa jatah serapan jagung untuk Sumbawa tahun 2025 ini sebanyak 23.000 ton dengan penyerapan awal sebanyak 7.000 ton sambil menunggu petunjuk dan kebijakan pusat terkait keberadaan jagung tahun 2024 sebanyak 26.000 ton yang masih tersimpan di gudang.

“Kita siap menyerap jagung petani dengan kouta sebanyak 23.000 ton, harga Rp. 5.500/Kg KA 14 persen. Serapan awal 7.000 ton sambil menunggu petunjuk dari pusat,” jelas Pinca Bulog Sumbawa.

Kapolres Sumbawa, AKBP Gede Bagus Nyoman Junaedi, SH,. SIK,. M.AP, menyatakan sesuai instruksi dari pimpinan, maka Polres Sumbawa siap melakukan pengawalan dan pengamanan pembelian jagung petani di lapangan dengan melibatkan Babinkamtibmas.

“Nanti bisa berkoordinasi dengan Babinkamtibmas untuk membantu para petani di lapangan,” pungkas Kapolres. (Nuansa)