Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (12/05/2020)
Siapa yang tak kenal sosok Husni Djibril, Politisi yang sekarang menjabat sebagai Bupati Sumbawa. Sosok yang telah lama melanglang buana di dunia politik dan telah merasakan pahit manis politik. 2 (Dua) periode menjadi Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, 3 (Tiga) Periode menjadi Anggota DPRD Provinsi NTB dan kini akan segera menuntaskan satu Periode masa jabatannya menjadi Bupati Sumbawa. Sosok ini akan selalu menjadi kenangan dengan semua ide-idenya untuk Sumbawa tercinta.
Bagi seorang SF (Sapaan akrab Syamsul Fikri), Husni Djibril adalah Soko Guru Politik sekaligus Kakak dan Keluarga yang walaupun tidak keluar dari Rahim Idiologi Politik yang sama. Husni Djibril Merah (PDIP) sedangkan SF Biru (Demokrat). Namun setiap gerak-gerik politik beliau sangat saya Pahami, ucap SF.
Husni Djibril pantas dijadikan sebagai wadah untuk menambah berbagai Pengalaman Politik, baik dalam mengambil suatu Kebijakan strategis untuk Sumbawa yang Hebat seperti Pembangunan Pasar Seketeng, Relokasi RSUD, Bendungan Beringin Sila, Hotmix Lantung Ropang, Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar-Pasar, Puskesmas, Bahkan yang terbaru Kelanjutan Pembangunan Bendungan Kereke, Penambahan Debit Air Baku Semongkat dengan adanya Air Baku Ai Ngelar, Kredit SAHABAT, Dermaga Teluk Santong dan semua ini merupakan Ide-ide Cemerlang yang pernah dijanjikan saat Kampanye Tahun 2015 yang lalu dan sekarang semuanya terwujud sebagaimana kita lihat dengan jelas.
“Beliau PATUT dan LAYAK dijadikan sebagai Soko Guru Politik bagi kita semua. Mungkin kebaikan beliau sekarang belum bisa dirasakan tapi akan dirasakan manfaatnya setelah beliau berhenti menjadi Bupati Sumbawa,” ungkap SF.
Sebagai Ketua Tim-Ses Husni Djibril, sebenarnya sangat mengharapkan keikutsertaannya kembali di ajang Konstelasi Pilkada 2020, namun beliau memilih Mundur karena Argumentasi Sakit dan berat badannya turun sekitar 12 Kg. “Beliau berkata kepada Jajaran Pengurus DPC Partai Demokrat Sumbawa dan Kepada Tuan Guru Mahalli Fikri sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTB bahwa kesehatannya sangat lebih berharga daripada Jabatan. Saya telah banyak makan garam dalam dunia politik, 2 Periode di DPRD Kabupaten Sumbawa, 3 Periode di DPRD Provinsi dan akan menyelesaikan 1 Periode menjadi Bupati Sumbawa, Umur saya sekarang 66 tahun menginjak 67 tahun dan saya sekarang sudah Tua serta Sakit yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain, Tolong Maafkan saya, atas nama Pribadi dan Keluarga karena mengundurkan diri dari Proses Penjaringan Oleh DPD Partai Demokrat,” ungkap SF menirukan kata-kata Bupati Sumbawa.
Atas sikap dan pernyataan Husni Djibril, seluruh Pengurus Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa hanya bisa menelan kerinduan dan menahan kucuran air mata akan Sosok anak Malaikat yang bernama HM. Husni Djibril, B.Sc,. “Menurut kami beliau sosok yang Santun, Kompromis, Konsisten dan mempunyai Integritas dalam Berpolitik. Kami Pengurus Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa belum bisa memberikan yang terbaik buat Bupati Husni tapi Inilah Kami yang hanya bisa menjadi Garda terdepan bersama PDIP dalam membantu mensukseskan Program-Program yang dijanjikan dulu saat Kampanye,” jelas SF.
Sebagaiman pernyataan SCILLER Wilhelm Tell “Yang Lama Musnah, Masapun Berubah, dan diatas puing keruntuhan mekarlah kehidupan baru”. Kebaikan dari yang lama tidak akan Musnah namun tetap menjadi Kenangan Manis untuk dikenang. Mudah-mudahan akan Mekar Pemimpin yang bisa melanjutkan Cita-cita luhur Bapak HM. Husni Djibril, B.Sc,. Salam Takzim Kami Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri AR, S.Ag, M.Si,. tutup SF melalui curahan hatinya di WAG Sumbawa Hebat, Selasa (12/05/2020). (Nuansa)
