Sumbawa, nuansantb.com- Nahas menimpa para penambang emas tradisonal di Uma Bua, Desa Mapin Rea, Kecamatan Alas Barat, pasalnya lima orang harus dilarikan ke puskesmas Alas Barat akibat mengalami keracunan asap genset di dalam lubang. Satu dari lima orang tersebut dinyatakan meninggal dunia, Ahad (31-01-2021) siang.
Informasi tersebut diperoleh nuansantb.com dari seorang warga Mapin Rea bernama Zainul yang menceritakan prihal terjadinya keracunan asap yang menimpa lima orang penambang emas tradisional di wilayah Mapin Rea Alas Barat.
Kelima orang penambang tersebut bernama Masturi, Wawan Satriawan, M. Amin dan Pata yang masih dalam perawatan di Puskesmas Alas Barat sedangkan Amat (41) warga RT 001 RW 001, Desa Labuhan Lalar, Kecamatan Taliwang, KSB dinyatakan meninggal dunia.
Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra, S.IK. yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Polres Sumbawa, AKP. Sumardi, S.Sos membenarkan adanya peristiwa itu. Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 Wita di lubang tambang yang berada dilokasi lahan milik warga Desa Mapin Rea bernama Pata.
Saat itu kata AKP Sumardi, sekelompok penambang dari Labuhan Lalar KSB dan Desa Mapin Rea, mendatangi lubang tambang emas di desa setempat. Ketika berada di lokasi, salah seorang penambang bernama Amat, langsung memasukkan genset ke dalam lubang tambang.
“Saat tiba dilokasi, Saudara Amat langsung memasukkan selang genset kedalaman lubang yang memiliki kedalaman mencapai 30 meter. Setelah beberapa lama, Amat tidak kunjung ada kabar. Sehingga salah seorang rekannya bernama Masturi, ikut masuk ke dalam lubang. Guna melihat kondisi Amat,” terang AKP Sumardi.
Lanjut Kasubbag Humas, Kondisi tersebut membuat Wawan Satriawan penasaran, dimana Masturi yang masuk melihat keadaan Amat juga tidak keluar. Sehingga iapun masuk ke lubang untuk mengecek kondisi kedua orang temannya.
Ternyata, tidak ada kabar juga dari Wawan Satriawan. Karena penasaran, M. Amin ikut masuk ke lubang. Hal yang sama lagi-lagi terjadi, Akhirnya pemilik lahan bernama Pata, ikut masuk juga ke dalam lubang dan semua yang masuk tidak ada kabar berita.
Sehingga, warga lain yang bernama Gufran, turun ke lubang itu. Namun sebelum turun, mesin genset terlebih dahulu dimatikan. Di dalam lubang, Gufran melihat kelima orang penambang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
“Melihat keadaan tersebut, Gufran langsung memberitahukan kejadian ini kepada rekannya yang lain dan warga desa untuk meminta bantuan mengevakuasi kelima orang di dalam lubang tambang. Kemudian kelima korban langsung dilarikan ke Puskesmas Alas Barat untuk mendapatkan penanganan medis.
Atas kejadian tersebut, nyawa Amat warga Labuhan Lalar KSB tidak bisa diselamatkan. Sementara keempat orang lainnya masih tidak sadarkan diri.
Setelah kejadian, personel Polsek Alas Barat berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Guna mengevakuasi para korban dari lokasi kejadian. Personel polsek bersama warga kemudian membawa para korban ke puskesmas. (Nuansa/*)