Sumbawa Besar, nuansantb.com- Setelah melaksanakan reses yang mulai dari RW 09 Brang Biji, RW 13 Kebayan, Kelurahan Brang Biji, hingga Desa Berare pada tanggal 22 hingga 24 Agustus 2022 kemarin.
Anggota DPRD yang juga Wakil Ketua 1 DPRD Sumbawa, Drs. Mohamad Ansori menutup reses II masa sidang dua di Dusun Senampar Desa Sebewe, Kecamatan Moyo Utara, Kamis malam (25/08/2022).
Banyak harapan masyarakat yang dititipkan pada Waka Ansori diantaranya Kelompok Usaha Bersama (Kube), perbaikan jalan lingkungan, perbaikan drainase, jambanisasi, rombong UMKM, Alat Pertukangan, alat pertanian, Jalan Usaha Tani (JUT), harga pupuk, obat pertanian, harga gabah dan jagung hingga harapan agar menjadi Bupati Sumbawa.
Terhadap semua yang menjadi harapan dan masukan warga selama reses II masa sidang dua ini, Waka Ansori yang juga Ketua DPC Gerindra Sumbawa telah mencatat dan berkomitmen untuk memperjuangkannya dengan sungguh-sungguh. Sehingga hajat baik masyarakat dapat diwujudkan.
Terlebih dirinya semakin terpacu untuk berjuang atas besarnya antusias dan partisipasi masyarakat yang datang menyampaikan aspirasi di semua titik reses terselenggara.
“Saya mengapresiasi antusias masyarakat untuk bertemu dan bersilaturahmi sekaligus menyampaikan aspirasi dengan wakilnya di DPRD. Sehingga bisa terjadi dialog, ada masukan dan permohonan dan harapan dari masyarakat supaya reses ini agar diperpanjang karena sangat bermanfaat. Karena lewat reses akan melahirkan Pokok pikiran yang akan diperjuangkan dalam bentuk kegiatan kelompok masyarakat,” jelas pemilik Klub PS Sumbawa FC ini.
Diungkapkannya, aspirasi dan harapan yang disampaikan masyarakat memang tidak jauh dari kondisi lingkungan. Seperti item yang telah dijabarkan di atas.
“Itulah program yang sebenarnya melekat dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga tepat jika waktu reses ini ditambah dan mungkin juga anggaran ditambah sebab hal ini akan tepat sasaran untuk mendukung program pemerintah,” harapannya.
Adapun terkait dengan persoalan kelangkaan pupuk, harga gabah yang selalu bermasalah setiap musim panen, harga obat-obatan pertanian yang melonjak saat musim tanam, akan ditindaklanjuti segera dengan memanggil para pihak terkait.
“Kita akan tanyakan kenapa masalah ini terus terjadi setiap tahun. Ini akan membuat Masyarakat kita menjadi jenuh dengan permasalahan yang sama namun tidak kunjung dapat diperbaiki,” pungkasnya.
Sebelumnya di kegiatan reses Desa Berare, Kecamatan Moyo Hilir, Waka Ansori menyerahkan aspirasi dari dana pribadi berupa bantuan 100 buah kursi serta bantuan uang untuk kegiatan warga desa setempat. (Nuansa)