Sumbawa Besar, nuansantb.com- Musibah banjir bandang kembali menerjang kabupaten sumbawa, kali ini yang cukup parah terdampak yakni wilayah Desa Lito, Kecamatan Moyo Hulu, Selasa (04/04/2023).
Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 wita menyebabkan luapkan air sungai menghantam pemukiman warga dan ini merupa yang pertama dalam sejarah Desa Lito mengalami musibah banjir bandang.
“Korban yang terdampak akibat banjir bandang ini mencapai 770 jiwa, meliputi Lito A 70 jiwa, Lito B 524 jiwa, Lito Jam 176 jiwa,” ungkap Maswarang, Kepala Desa Lito kepada media ini.
Ini yang pertama dalam sejarah banjir bandang menghantam permukiman warga. Banjir juga menghayutkan hasil sawah warga yang baru saja di panen dan belum sempat diamankan.
Lanjut Kades, puluhan atau bahkan ratusan rumah warga mengalami kerusakan dan lima diantaranya hanyut terbawa banjir serta puluhan ternak dinyatakan hanyut dan mati.
”Ada lima rumah hanyut terbawa arus banjir, diantaranya di Lito A sebanyak 3 rumah, Lito B 1 rumah dan Lito Jam 1 rumah. Kalau yang rusak banyak sekali mungkin ratusan. Kami belum bisa mendata semuanya dan besok baru bisa kita data lengkap,” terang Kades.
Selain rumah, sawah dan ternak, sejumlah infrastruktur juga mengalami kerusakan seperti jalan penghubung antara Lito dan Desa Lantung jebol dibagian ujung sehingga akses terputus dan tiang penyangga jembatan mengalami penurunan akibat tergerus air.
Informasi sementara kata Kades, puluhan hewan ternak yang hanyut tidak hanya di Lito saja melainkan ada yang di Bage Loka dan Dusun Geris paling banyak.
“Saat ini kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban yakni makanan siap saji dan air bersih. Semoga tidak ada lagi banjir susulan,” harap Kades. (Nuansa)