RSUD Sumbawa Terapkan Pelayanan Satu Pintu Pasca 75 Petugas Medis Dikarantina

oleh -266 Dilihat

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (26/5/2020)

Pasca dikarantina 75 petugas medis sejak 25 Mei 2020, pelayanan di RSUD Sumbawa tetap berjalan normal. “RSUD tidak tutup, pelayanan tidak lumpuh, semua berjalan normal seperti biasa,” tegas Direktur RSUD Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri yang dikonfirmasi, Selasa (26/05/2020).

Untuk diketahui, ungkap dr Dede, petugas medis di RSUD Sumbawa sebanyak 656 orang. Mereka telah mengisi pelayanan yang kosong atau kekurangan tenaga medis di sejumlah ruangan atau zaal pasca karantina tersebut. Sedangkan konsultasi ke dokter spesialis yang dikarantina, menggunakan sistem online melalui WA atau video call. Artinya semua berjalan dan pelayanan medis berlangsung prima.

Untuk menghilangkan kekhawatiran dan keraguan masyarakat terhadap kondisi RSUD, dr. Dede menyatakan bahwa rumah sakit yang dipimpinnya akan memperketat pengawasan, dan mensterilkan pelayanan tidak hanya terhadap petugas medis tapi juga pasien. Pihaknya mulai Selasa, 25 Mei 2020, akan menerapkan penerimaan pasien melalui satu pintu yaitu IGD. Siapapun pasien apakah memiliki gejala ke arah Covid ataupun tidak, semua dirapid test. Bagi yang reaktif akan ditangani di rumah sakit gedung baru di wilayah Sering Desa Kerato Kecamatan Unter Iwis. Intinya, pasien masuk dan dirawat di RSUD sudah dalam kondisi clear and clean.

Bagaimana dengan biaya Rapid Test yang mahal apakah ditanggung pasien ? dr. Dede mengaku akan mengajukannya ke Pemda Sumbawa untuk dianggarkan. Sebab BPJS tidak menanggung pembayaran Rapid Test. “Biaya sekali Rapid Test per orang sebesar 590 ribu rupiah,” sebutnya. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.