Sumbawa Besar, nuansantb.com- Demi kemaslahatan Masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa berencana membuat 8 Peraturan Daerah (Perda) namun sebelum dibahas dan ditetapkan sebagai Perda seluruh anggota DPRD Sumbawa turun lapangan mensosialisasikan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) inisiatif DPRD Sumbawa tersebut. Jadwal Sosialisasi dilakukan selama dua hari, Selasa (8/6) sampai dengan hari Rabu (9/6) sesuai zona.
Wakil Ketua 1 DPRD Sumbawa Drs. Mohamad Ansori selaku Koordinator Zona 1 memimpin langsung sosialisasi wilayah Dapil I dan V. Hari pertama sosialisasi dipusatkan di Kantor Camat Labuhan Badas yang dihadiri oleh bagian hukum Setda Sumbawa, Dinas Koperasi UKM Perindag, Baznas Sumbawa, LSM Mandiri dan Sabalong.
Adapun dari 8 Ranperda inisiatif DPRD Sumbawa, DPRD yang tergabung pada sosialisasi di zona 1 fokus mensosialisasikan 2 Ranperda. Yakni Ranperda tentang pengelolaan zakat dan Ranperda tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima.
Dalam sambutannya, Koordinator Zona 1 Drs. Mohamad Ansori menyampaikan, sosialisasi ini penting dilakukan untuk menjamin keterlibatan masyarakat dalam penyusunan sebuah kebijakan. Sehingga kebijakan yang dihasilkan nantinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran.
“Masukan dari bapak ibu, akan menjadi dasar kami untuk menyempurnakan draf Ranperda ini. Sehingga nantinya begitu ini ditetapkan menjadi Perda, sasarannya betul-betul untuk kemaslahatan bersama,” jelas Ansori Politisi Gerindra ini.
Adapun 8 Ranperda inisiatif DPRD dimaksud, yakni Ranperda tentang pengelolaan zakat, Ranperda penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima, Ranperda tentang Bale Mediasi, Ranperda tentang tata cara penyusunan peraturan perundangan undangan di desa, Ranperda tentang penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, Ranperda tentang pembudayaan gemar membaca, Ranperda tentang sistem penanggulangan gawat darurat terpadu, Ranperda tentang menara telekomunikasi bersama. (Nuansa)
